TARGET PERTUMBUHAN 4 PERSEN KURANG OPTIMAL

03-07-2009 / KOMISI XI
Sejumlah anggota Komisi XI DPR menilai target pertumbuhan perekonomian sebesar 4 persen kurang optimal dimana seharusnya pemerintah lebih inovatif dalam memajukan ekonomi khususnya sektor real sehingga target dapat melebihi prediksi. Hal tersebut mengemuka saat Komisi XI DPR mengadakan Raker dengan Menkeu Sri Mulyani, Menteri Negara PPN/kepala Bappenas Paskah Suzetta, dan Kepala BPS Rusman Heriawan, yang dipimpin oleh Ketua Komisi XI DPR Hafidz Zawawi, di Gedung Nusantara I, Kamis, (2/7) "Sektor real sangat rapuh, dan PHK dimana-mana sedangkan penciptaan wiraswasta baru sangat sulit saat ini,"kata Natsir Mansyur (F-PG). Menurut Natsir, sekarang ini hampir 60 persen komoditas pangan kita impor mulai dari gandum, telor, tahu, tempe dan kedelai karena itu, kalau kita galakkan industri dalam negeri maka potensinya akan besar. "terlihat tidak ada optimisme dari pemerintah dalam memajukan ekonomi, kita harus menciptakan inovasi yang dapat menciptakan pertumbuhan 4 persen,"terangnya. "Dia menambahkan, pemimpin kita tidak mau mengambil resiko dalam memajukan ekonomi sementara sektor domestik tidak digerakan bahkan ekspor kita tidak jalan. "karena itu saya berani adu argumen soal ini, karena industri coklat, vanili cenderung turun,"paparnya. Dia mengatakan pemerintah sangat berhati-hati dalam menargetkan pertumbuhan sebesar 4 persen. "belum terlihat langkah real dari pemerintah,"terangnya. Nurlif dari (F-PG) mengatakan, dirinya mengkhawatirkan defisit yang mulai membesar mencapai 2.5 persen dan nantinya akan ditutupi dengan pinjaman luar negeri lagi. "Jangan sampai menutup defisit dengan utang luar negeri karena secara nominal utang bertambah,"katanya. Menjawab pertumbuhan sektor investasi, Sri Mulyani menerangkan, sektor investasi di kuartal II-2009 masih lemah. "tetapi akan meningkat dan pulih pada kuartal III dan IV tahun ini ditandai dengan masuknya dana asing ke Indonesia,"paparnya. Menyinggung target inflasi, Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan angka inflasi sebesar 4,3-4,7 persen adalah moderat dan realistis. Karena, inflasi tersebut mampu ditekan dengan alasan angka inflasi di kuartal tiga dan empat tahun lalu sempat mencapai puncaknya akibat kenaikan BBM. "Inflasi 4,3 persen untuk 2009 angka yang moderat dan sangat realistis," katanya Dia menambahkan patokan infasi pemerintah pada 2009 sebesar lima persen sebuah gambaran yang pesimistis. "Inflasi sejak bulan April-Juni terus bisa ditekan dan tidak tutup kemungkinan enam bulan ke depan bisa mencapai tiga persen,"terangnya. (si)
BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...